Pedas-pedas Gurih Sate Bebek Cibeber
Jakarta - Yang namanya sate ayam ataupun sate kambing, itu sih biasa. Kalau sate bebek? Ini baru beda. Apalagi yang ini asli Cibeber. Potongan daging bebek berbalut bumbu asam pedas. Rasanya empuk gurih plus pedas!
"Kalau jalan-jalan ke kota Serang, wajib nyicipin sate bebek!" kata-kata itu yang kerap kali dikatakan oleh salah seorang teman saya ketika dia tahu saya akan melancong ke Serang, Banten. Saya pun penasaran, dan langsung mencari-cari sate bebek yang konon katanya cukup tersohor di Serang.
RM. Damai 05 yang berlokasi di daerah Sumur Pecung jadi target saya siang itu. Rumah makan ini dari dulu tersohor karena sate bebk khas Cibebernya. Rumah makan ini gampang dicari, selain padat pengunjung, kepulan asap bakaran sate bebek sudah tercium dari jauh. Hmm..wangi gurihnya langsung menusuk hidung!
Pesanan saya sudah pasti sate bebek, sop bebek, dan juga ayam bakar. Tidak butuh waktu lama menunggu pesanan saya dihidangkan. Sepertinya semua sate sudah dibakar lebih dulu baru kemudian dihangatkan kembali setelah ada yang memesan. Sepuluh tusuk sate bebek disajikan bersama dengan saus berwarna merah kecokelatan dengan aksen gosong di beberapa bagian.
Daging satenya berukuran sedang, tidak tipis memanjang seperti yang pernah saya makan di salah satu rumah makan di Jakarta. Dagingnya tidak terlalu empuk, namun masih bisa dikunyah. Sepertinya potongan daging bebek ini dibalut dengan bumbu kacang terlebih dahulu sebelum dibakar.
Karena saya merasakan jejak kacang yang gurih-gurih pedas saat dikunyah. Sayangnya, cocolan sambal yang menjadi teman bersantap sate bebek ini bukanlah sambal kacang ataupun sambal kecap, tapi justru saus sambal. Kalau doyan pedas, oke saja dicocol saus sambal!
Ayam bakar bagian paha yang saya pesan berukuran sedang, seperti halnya sate bebek ayam bakar ini juga dibalut bumbu yang sama dengan sate bebek sebelum dibakar. Dan lagi-lagi saya tidak menemukan sambal dadak ataupun sambal goreng untuk menyantap ayam bakar ini. Untuk rasa ayam bakar, cukup empuk dan enak. Bumbunya pun meresap hingga ke bagian dalam ayamnya.
Sambil menyantap sate bebek, saya beralih ke sop bebeknya. Awalnya saya menduga akan menemukan potongan daging bebek di dalam sop ini.Tapi justru saya menemukan banyak 'ranjau' alias tulang-tulang pada sop bebek. Ada potongan wortel, sedikit kol dan daun bawang. Kuahnya gurih, dan aromanya pun tidak amis.
Sluurp.. rasa gurih daging bebek tetap terasa kuat dalam sup ini. Saya duga tulang-tulang bebek yang telah diambil dagingnya untuk sate dibuat sup. Meskipun tulang dengan sedikit selipan daging rasanya gurih enak dan asyik pula disantap!
Untuk seporsi sate bebek dan ayam bakarnya Rp 12.000,00 sedangkan sop bebeknya Rp 10.000,00. Jika Anda sedang berada di daerah Serang, tak ada salahnya mencoba sajian berbahan dasar bebek ini.
RM. Damai 05
JL. K.H Abdul Latief
Sumur Pecung, Serang
Telp: 08170813815
( eka / Odi )
"Kalau jalan-jalan ke kota Serang, wajib nyicipin sate bebek!" kata-kata itu yang kerap kali dikatakan oleh salah seorang teman saya ketika dia tahu saya akan melancong ke Serang, Banten. Saya pun penasaran, dan langsung mencari-cari sate bebek yang konon katanya cukup tersohor di Serang.
RM. Damai 05 yang berlokasi di daerah Sumur Pecung jadi target saya siang itu. Rumah makan ini dari dulu tersohor karena sate bebk khas Cibebernya. Rumah makan ini gampang dicari, selain padat pengunjung, kepulan asap bakaran sate bebek sudah tercium dari jauh. Hmm..wangi gurihnya langsung menusuk hidung!
Pesanan saya sudah pasti sate bebek, sop bebek, dan juga ayam bakar. Tidak butuh waktu lama menunggu pesanan saya dihidangkan. Sepertinya semua sate sudah dibakar lebih dulu baru kemudian dihangatkan kembali setelah ada yang memesan. Sepuluh tusuk sate bebek disajikan bersama dengan saus berwarna merah kecokelatan dengan aksen gosong di beberapa bagian.
Daging satenya berukuran sedang, tidak tipis memanjang seperti yang pernah saya makan di salah satu rumah makan di Jakarta. Dagingnya tidak terlalu empuk, namun masih bisa dikunyah. Sepertinya potongan daging bebek ini dibalut dengan bumbu kacang terlebih dahulu sebelum dibakar.
Karena saya merasakan jejak kacang yang gurih-gurih pedas saat dikunyah. Sayangnya, cocolan sambal yang menjadi teman bersantap sate bebek ini bukanlah sambal kacang ataupun sambal kecap, tapi justru saus sambal. Kalau doyan pedas, oke saja dicocol saus sambal!
Ayam bakar bagian paha yang saya pesan berukuran sedang, seperti halnya sate bebek ayam bakar ini juga dibalut bumbu yang sama dengan sate bebek sebelum dibakar. Dan lagi-lagi saya tidak menemukan sambal dadak ataupun sambal goreng untuk menyantap ayam bakar ini. Untuk rasa ayam bakar, cukup empuk dan enak. Bumbunya pun meresap hingga ke bagian dalam ayamnya.
Sambil menyantap sate bebek, saya beralih ke sop bebeknya. Awalnya saya menduga akan menemukan potongan daging bebek di dalam sop ini.Tapi justru saya menemukan banyak 'ranjau' alias tulang-tulang pada sop bebek. Ada potongan wortel, sedikit kol dan daun bawang. Kuahnya gurih, dan aromanya pun tidak amis.
Sluurp.. rasa gurih daging bebek tetap terasa kuat dalam sup ini. Saya duga tulang-tulang bebek yang telah diambil dagingnya untuk sate dibuat sup. Meskipun tulang dengan sedikit selipan daging rasanya gurih enak dan asyik pula disantap!
Untuk seporsi sate bebek dan ayam bakarnya Rp 12.000,00 sedangkan sop bebeknya Rp 10.000,00. Jika Anda sedang berada di daerah Serang, tak ada salahnya mencoba sajian berbahan dasar bebek ini.
RM. Damai 05
JL. K.H Abdul Latief
Sumur Pecung, Serang
Telp: 08170813815
( eka / Odi )
0 Response to Pedas-pedas Gurih Sate Bebek Cibeber
Posting Komentar