KEKAYAAN VS KEBAHAGIAAN
KEKAYAAN VS KEBAHAGIAAN
Tidak selamanya kekayaan akan membawa kebahagiaan dan tidak selamanya pula kemiskinan akan membawa penderitaan. Tidak sedikit orang kaya merasa jenuh akan harta yang mereka miliki terbukti jika kita menyaksikan pada acara televisi “Tukar Nasib” beberapa alasan mereka mengikuti acara tersebut :
Ø Merasakan hidup tanpa fasilitas yang mewah
Ø Menyadarkan keluarga
Beberapa alasan di atas dapat disimpulkan mereka merasa bosan akan hidup dengan bergelimang harta, tanpa harus bekerja keras mereka dapat memiliki dan menikmati semua, seolah semudah membalikan telapak tangan mereka bisa menikmati semua yang mereka inginkan. Disisi lain banyak diantara orang kaya tidak mampu meberikan waktu untuk keluarganya, mereka sibuk bekerja siang malam mereka merasa materi adalah segalanya, bahkan mereka serahkan pengasuhan anak pada baby sitter, hingga setelah dewasa anak tersebut termasuk dalam keluarga broken home. Dia tidak mengenal orang tua dan hanya bisa merasakan fasilitas yang telah di berikan oleh kedua orang tua, tanpa tau dari mana asal semua fasilitas yang mereka nikmati selama ini, akibatnya anak tersebut tumbuh dengan mental yang buruk, mudah terpengaruh dengan hal – hal negative seperti pergaulan bebas, karena mengangap itu sebagai pelarian atau cara agar mendapat perhatian dari orang lain terutama orang tua.
Dan tidak sedikit pula orang miskin merasa tertekan akan keadaan yang selama ini membelengu, mereka sudah bekerja keras setiap hari tapi hasinya tidak sepadan dengan apa yang mereka lakukan mereka merasa kurang akan apa yang mereka dapatkan selama ini. Jangankan untuk menikmati fasilitas mewah untuk mendapatkan sesuap nasi, mereka harus bekerja keras dengan penghasilan yang tidak menentu dan pekerjaan yang tidak pasti. Banyak diantara mereka buta, yang dimaksud buta disini, mereka melakukan apa saja yang dapat menghasilkan uang walau pekerjaan yang mereka lakukan tergolong dalam perbuatan kriminal.
Jika mereka menyadari, sesungguhnya kebahagian tidak di pandang dari besar kecilnya penghasilan yang mereka dapatkan tidak pula fasilitas yang melimpahi, tapi bagaimana cara kita menikmati dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan selama ini. Hidup satu kali matipun satu kali, apa selama di dunia kita hanya akan menyibukan diri kita untuk sekedar mengejar materi? Jawabanya “tidak” kita tau bahwa semua itu tidaklah kekal.
Dan kunci kebahagiaan itu adalah “pintar – pintarlah mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dengan Alhamdulillah….”
Tidak selamanya kekayaan akan membawa kebahagiaan dan tidak selamanya pula kemiskinan akan membawa penderitaan. Tidak sedikit orang kaya merasa jenuh akan harta yang mereka miliki terbukti jika kita menyaksikan pada acara televisi “Tukar Nasib” beberapa alasan mereka mengikuti acara tersebut :
Ø Merasakan hidup tanpa fasilitas yang mewah
Ø Menyadarkan keluarga
Beberapa alasan di atas dapat disimpulkan mereka merasa bosan akan hidup dengan bergelimang harta, tanpa harus bekerja keras mereka dapat memiliki dan menikmati semua, seolah semudah membalikan telapak tangan mereka bisa menikmati semua yang mereka inginkan. Disisi lain banyak diantara orang kaya tidak mampu meberikan waktu untuk keluarganya, mereka sibuk bekerja siang malam mereka merasa materi adalah segalanya, bahkan mereka serahkan pengasuhan anak pada baby sitter, hingga setelah dewasa anak tersebut termasuk dalam keluarga broken home. Dia tidak mengenal orang tua dan hanya bisa merasakan fasilitas yang telah di berikan oleh kedua orang tua, tanpa tau dari mana asal semua fasilitas yang mereka nikmati selama ini, akibatnya anak tersebut tumbuh dengan mental yang buruk, mudah terpengaruh dengan hal – hal negative seperti pergaulan bebas, karena mengangap itu sebagai pelarian atau cara agar mendapat perhatian dari orang lain terutama orang tua.
Dan tidak sedikit pula orang miskin merasa tertekan akan keadaan yang selama ini membelengu, mereka sudah bekerja keras setiap hari tapi hasinya tidak sepadan dengan apa yang mereka lakukan mereka merasa kurang akan apa yang mereka dapatkan selama ini. Jangankan untuk menikmati fasilitas mewah untuk mendapatkan sesuap nasi, mereka harus bekerja keras dengan penghasilan yang tidak menentu dan pekerjaan yang tidak pasti. Banyak diantara mereka buta, yang dimaksud buta disini, mereka melakukan apa saja yang dapat menghasilkan uang walau pekerjaan yang mereka lakukan tergolong dalam perbuatan kriminal.
Jika mereka menyadari, sesungguhnya kebahagian tidak di pandang dari besar kecilnya penghasilan yang mereka dapatkan tidak pula fasilitas yang melimpahi, tapi bagaimana cara kita menikmati dan mensyukuri apa yang telah kita dapatkan selama ini. Hidup satu kali matipun satu kali, apa selama di dunia kita hanya akan menyibukan diri kita untuk sekedar mengejar materi? Jawabanya “tidak” kita tau bahwa semua itu tidaklah kekal.
Dan kunci kebahagiaan itu adalah “pintar – pintarlah mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dengan Alhamdulillah….”
0 Response to KEKAYAAN VS KEBAHAGIAAN
Posting Komentar