Tertawa Membuat Kepalanya Pecah
Tertawa...itu kadang bisa untuk sedikit merefress atau meringankan masalah tapi tidak bagi Carolyn Gibbons, 23, berusaha keras agar selalu memiliki emosi yang
stabil sepanjang waktu. Terlalu senang dan tertawa bisa membuat wanita
ini mengalami sesuatu yang fatal dan membahayakan nyawanya.
Sehari-hari, Carolyn harus berjuang dari penderitaan akibat kejang tubuh, penglihatan kabur dan migrain parah. Kondisi yang melumpuhkan ini akibat penyakit langka Malformasi Arnold Chiari. Penyakit langka Carolyn memiliki volume otak yang terlalu besar untuk tengkorak kepalanya.
Itulah sebabnya, setiap gerakan tiba-tiba bisa memberi tekanan pada kepalanya. Apabila mengalami tekanan besar, otaknya akan menekan bagian atas tulang belakang dan berpotensi membunuhnya.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ini pernah pingsan saat tertawa mendengar sebuah lelucon. Di rumah, keluarganya pun menyembunyikan televisi untuk mencegahnya menonton tayangan komedi.
Carolyn, warga Hythe, Hants, mengatakan, "Aku selalu hidup dalam sebuah gelembung rasa sakit. Tekanan dapat menyebabkan otakku meledak dalam arti sebenarnya," katanya kepada Mirror.
Untuk mengurangi rasa sakitnya, Carolyn secara teratur mengonsumsi 50 jenis obat. Dia juga membutuhkan beberapa kali operasi. "Saya hanya berharap operasi bisa membuat saya bisa tertawa lagi," katanya.
Sehari-hari, Carolyn harus berjuang dari penderitaan akibat kejang tubuh, penglihatan kabur dan migrain parah. Kondisi yang melumpuhkan ini akibat penyakit langka Malformasi Arnold Chiari. Penyakit langka Carolyn memiliki volume otak yang terlalu besar untuk tengkorak kepalanya.
Itulah sebabnya, setiap gerakan tiba-tiba bisa memberi tekanan pada kepalanya. Apabila mengalami tekanan besar, otaknya akan menekan bagian atas tulang belakang dan berpotensi membunuhnya.
Wanita yang berprofesi sebagai guru ini pernah pingsan saat tertawa mendengar sebuah lelucon. Di rumah, keluarganya pun menyembunyikan televisi untuk mencegahnya menonton tayangan komedi.
Carolyn, warga Hythe, Hants, mengatakan, "Aku selalu hidup dalam sebuah gelembung rasa sakit. Tekanan dapat menyebabkan otakku meledak dalam arti sebenarnya," katanya kepada Mirror.
Untuk mengurangi rasa sakitnya, Carolyn secara teratur mengonsumsi 50 jenis obat. Dia juga membutuhkan beberapa kali operasi. "Saya hanya berharap operasi bisa membuat saya bisa tertawa lagi," katanya.
0 Response to Tertawa Membuat Kepalanya Pecah
Posting Komentar