BUDAYA TELEVISI
Jujur saja , bagi generasi yang tumbuh di era teknologi dan
informasi ini sehari saja mematikan televisi buakan sebuah perkara yang
mudah. Mematikan televisi sama saja
dengan kehilangan berjuta – juta informasi. Saat ini menonton televisi adalah
sarana alaternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. Namun sadarkah kita
bahwa televisi telah membentuk sebuah budaya baru? Dahulu sebelum ada televisi
masyarakat terbawa oleh budayabudaya menulis , membaca, yang membuat mereka
menjadi intelek. Kenapa? Karena barisan kata yang tersususn kedalam beberapa
kalimatmembuat kita harus mencerna dengan baik jenis kalimat nya . proses
mencerna jenis kalimat ini membuat kita berpikir secara kompleks dan mampu
mengartikan ide – ide yang bersifat abstark. Bukan bermaksud untuk tidak
memihak kepada televisi. Namun , pola konsumsi televisi di indonesia bahkan rata – rata di tiap
negara tidak lagi dalam kategori yang cocok. Rata – rata penikmat televisi akan
terluangkan waktu sebanyak 8 jam perhari. Terlalu banyak menonton televisi
dapat menimbulkan dampak buruk pada karakter fisik dan psikis anak, perilaku
itu anatara lain :
a.
Perilaku antisosial: tidak menghargai orang
lain, meniru perilaku buruk televisi
b.
Apatis terhadap permainan : mudah bosan, selalu
minta di hibur oleh orang dewasa, tidak dapat jauh dari televisi
c.
Dewasa dini : gaya yang berlebihan dan kosa kata
yang digunaka banyak di contoh dari televisi
d.
Kondisi yang buruk : kecerobohan, sulit
konsentrasi
e.
Ketidak seimbangan energi : hiperaktifitas
Jadi sebagai konsumen televisi yang kritis , lebih baik kita
manfaatkan televisi sebaik – baiknya dengan cara mengatur pola menonton
televisi. Sisa waktu yang ada sehari pun dapat di manfaatkan untuk berkumpul
dengan keluarga. Kita masih bisa memperoleh informasi selain dari televisi
karena dahulu kita adalah penganut budaya membaca.
Setuju dengan pendapat Kiki. Kita memang harus pandai memilih dan memilah mana yang pantas ditonton dan mana yang ngga pantas.
Terima kasih sudah mampir :)
yup setuju seklai mba karen kiblat yang pertama dilihat oleh anak vigur pertama dan paling dekat adalah orang tua atau baby sisternay. thaks juga telah berkunjung